Pembelajaran atau pengajaran menurut dedeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implicit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajaran memusatkan perhatian “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. Adapun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum, yakni mengenai apa isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar dapat tercapainya tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bias dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana cara mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana cara menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi. Benyamin. S. bloom dan D. krathwohl (1964) memilah taksonomi pembelajaran dalam tiga kawasan, yakni kawasan (1) kognitif (2) afektif, (3) psikomotor.
1. Kawasan kognitif
Kawasan kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berwal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.
Kawasan kognitif ini terdiri atas 6 tingkatan yang secara hirarkis beruntut dari yang paling rendah (pengetahuan) sampai ke yang paling tinggi (evaluasi) dan dapat dijelaskan sebagai berikut
a. Tingkat pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan disini diartikan kemampuan seseorang dalam menghafal atau mengingat kembali atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
b. Tingkat pemahaman (Comprehension)
Pemahaman disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
c. Tingkat penerapan (Application)
Penerapan disini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbulodalam kehidupan sehari-hari
d. Tingkat analisis (Analysis)
e. Tingkat Sisntetis (Synthesis)
Sintesis disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsure pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
f. Tingkat Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi di sini diartikan kemampuan seseorang dalam memperkirakan atau keputusan yang tepat berdasarkan criteria tau pengetahuan yang dimilikinya.
2. Kawasan Afektif (sikap dan perilaku)
Kawasan afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan social. Tingkatan afeksi ini ada lima, dari yang paling sederhana ke yang kompleks adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan menerima, merupakan keinginan untuk memperlihatkan sesuatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca buku, mendengar music atau bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda
b. Kemampuan menanggapi, merupakan kegiatan yang menunjuk pada partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur, menaati pereaturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas dilaboratorium atau menolong orang lain.
c. Berkeyakinan, berkenaan dengan kamauan menerima sistem nilai tertentu pada diri individu.
d. Penerapan karya, penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai yang lebih tinggi.
e. Ketekunan dan ketelitian, merupakan tingkatan afeksi yang paling tertinggi. Pada taraf ini individu yang sudah memiliki sistem nilai selalu menyel;araskan perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang dipegannya. Seperti bersikap objektif pada segala hal.
3. Kawasan Psikomotor
Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik. Sebagai mana kedua doamain yang lain, doamain ini juga memiliki tingkatan. Urutan tingkatan dari yang paling sederhana sampai ke yang paling kompleks adalah
1. Persepsi
2. Kesiapan melakukan suatu kegiatan
3. Mekanisme
4. Respons terbimbing
5. Kemahiran
6. Adaptasi
7. originasi
0 komentar
Posting Komentar